Total Tayangan Halaman

31 Maret 2016

Di ruang Tunggu Dokter kandungan



Gangguan nyeri perut yang sudah beberapa hari kurasakan, akhirnya membuat saya memutuskan hari ini mengunjungi dokter Spesialis Kandungan (lagi).
Dalam bulan ini sudah tiga kali saya mengunjungi praktek dokter kandungan.
Tapi kali ini dengan dokter yang berbeda.


Kali ini bukan untuk memeriksakan kehamilan, tetapi karena memilih menggunakan kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) yang sering dikenal dengan sebutan KB Spiral, meskipun IUD sekarang jarang yang berbentuk spiral yang paling populer adalah bentuk T. Membuat dokter spesialis kandungan termasuk daftar list yang harus saya kunjungi minimal 6 bulan sekali.

Saya tidak akan membahas tentang alat kontrasepsi IUD, yang akan saya bahas adalah suasana di ruang tamu dokter spesialis kandungan.

Ada fenomena yang menarik menurut saya, sebagian besar wanita yang datang memeriksakan kehamilannya (dilihat dari bentuk perutnya) banyak yang ditemani oleh suami maupun oleh saudara. Yang pasti ada yang menemani

Hmm...sedangkan yang periksa selain kehamilan lebih banyak yang datang sendiri, termasuk saya….Huhuhu #eh

Bukan baper karena melihat para ibu yang didampingi suami, tetapi memang kondisi yang mendesak harus segera periksa dan suami sedang ada tugas ke luar kota...ya...sudahlah yaa :)

Namun yang saya amati, meskipun para ibu hamil ini ditemani oleh para suami tetapi jarang yang ngobrol berdua. Lebih banyak yang sibuk dengan gadgetnya masing-masing (terutama si suami) sepertinya tidak mau lepas dari layar handphonenya. #Duh


Ibu hamil yang ditemani oleh ibu atau saudara, lebih banyak yang saling berbicara satu sama lain. meskipun ada sebagian yang sesekali mengamati layar handphonenya.


Yup, fenomena ini yang sekarang sering terjadi, ibu hamil yang seharusnya lebih banyak diajak ngobrol, disayang dan diperhatikan sepertinya keberadaannya sedikit bergeser oleh kedudukan handphone suaminya. hehe…

Tidak hanya ibu hamil, perhatian Bapak ke anaknya juga semakin berkurang di era gadget sekarang ini. Tadi sempat memperhatikan ada ibu hamil diantar suami dan 3 orang anaknya tiga-tiganya masih kecil sepertinya masih usia balita.

Hmm….nggak kebayang repotnya ya :), dan si Bapak sibuk memperhatikan layar handponenya sedangkan ibunya sudah hamil matanya fokus melhat tingkah polah anaknya.

Teringat masa kecilku yang sangat bahagia menurut versiku, hihihi…, Berbeda dengan zaman sekarang, dimana tidak ada pihak ketiga diantara anak dan ayah maupun anak dan ibu. yup, pihak ketiganya lagi-lagi adalah gadget. Hehe….

Bisa merasakan kasih sayang seorang Bapak setiap hari, bahkan kasih sayang dan perhatiannya melebihi kasih sayang seorang Ibu. Jadi merasa mempunyai  2 ibu satu ayah, Gimana tidak seperti seorang ibu.

Ketika kami masih kecil-kecil.  Setiap hari Bapak membantu Ibu di dapur memasak untuk sarapan, Bapak yang menyiapkan sarapan di meja makan. sedangkan ibu bertugas beres-beres rumah, dan mencuci pakaian.

Semua kebutuhan anak-anak menjelang sekolah Bapak yang membantu menyiapkan, termasuk menguncir rambutku dan kakakku setiap pagi.

Bahagia masa kecilku waktu itu, kalau sekarang masih adakah yang seperti itu?
Hmm...anak-anak saya sepertinya juga tidak merasakan hal yang kurasakan dulu.
Sesekali, papaya membantu menyiapkan anak-anak ketika mau sekolah. Tetapi tergantung mood.

Hmm...coba klo ibu melayani keluarga by mood. Bisa nggak makan, nggak sekolah anak-anak.

Memang agak susah, melibatkan Bapak masa kini turut serta dalam urusan domestik, paling tidak membantu mengurus anak-anak.

Ini yang masih menjadi PR besar buat saya, juga ibu-ibu sebagian besar sekarang ini. Bersyukurlah bagi para Ibu yang bisa mengajak suami turut membantu mengurus anak-anak secara konsisten.

Semoga para suami segera mendapat hidayah, amiin.

Tetap semangat deh
#KIsahkuHariRabu29Maret






25 Maret 2016

Assalamu'alaikum

Seringkali kita tiba-tiba teringat suatu kejadian  atau cerita lucu dan kita tidak bisa menahan  tawa ketika mengingat kejadian atau cerita lucu tersebut.

Celakanya lagi ketika kita teringat cerita lucu tersebut pas ditempat umum, misalnya pas lagi jalan-jalan di mall,  pas di perpustakaan atau pas di angkutan umum

Biasanya kita mengingat kejadian atau cerita tersebut jika kita berada di tempat yang sama dengan cerita atau kejadian tersebut.

Sayapun pernah mengalami, tiba-tiba pas berada di angkutan umum, saya teringat kejadian lucu yang diceritakan teman saya dan saya sampai sakit perut karena menahan tawa. ketika benar-benar tidak bisa menahan tawa, saya memilih turun dari angkot meskipun belum sampai ketempat tujuan

Padahal kalo dipikirpikir ceritanya cukup sederhana, tapi ketika cerita itu tiba-tiba terbersit dan kita pengen ketawa itulah masalahnya

Jadi ceritanya, saat  teman saya dan temannya sedang naik angkutan, mereka asyik mengobrol. Tiba-tiba temannya teringat bahwa dia harus berhenti di daerah itu, spontan aja dia bersuara dengan maksud menghentikan laju angkotan. 

Umumnya ketika kita naik angkutan dan mau turun kita mecet bel yang sudah disiapkan di dalam angkotan, atau apabila bel yang tersedia cukp jauh dari jangkaun kita biasanya orang-orang akan menyebutkan "kiri" maksudnya agar pak supir merepet ke kiri dan kemudian berhenti atau bisa juga bilang "Turun sini pak"

Karena kaca antara tempat penumpang ditutup, maka orang yang mau turun biasanya mengucapkan kode untuk turun dengan suara yang lebih tinggi.

Nah, saking kagetnya temennya temen saya koq tiba-tiba sudah nyampai saja ditempat tujuan, dia spontan mengucapkan kata "Assalamu'alaikum"

Kontan saja seisi angkutan menjawab "wa'alaikumsalam sambil ketawa, bahkan ada yang nyeletuk mau kasih ceramah mbak....wkwkwkwk

Dengan muka merah padam menahan malu, dia pun meralat kata "assalamu'alaikum" dengan kata eh..berhenti disini Pak.

Oalah mau berhenti tho mbak, saya kira latah tadi mbaknya...kata Pak supir

Temen sayapun ikut menahan malu akhirnya memutuskan turun bersama temennya, sambil memegang perut menahan tawa.

kalian pasti pernah mengalaminya kan? 

Assalamu'alaikum :)


Ilmu parenthing mana sih yang pas???

Jujur, saya mulai tertarik belajar ilmu parenthing setelah mempunyai anak dua.
sudah sangat terlambat memang, tapi ingat "lebih baik terlambat daripada tidak belajar sama sekali.

Yup, kemana aja kemarin-kemarin yaa.....
Ternyata waktu itu saya disibukkan dengan urusan kesehatan anak, per-ASIan, MPASI rumahan. Sampai milis yang membahas tentang ketiga hal tersebut semua saya ikutin.

Jadi sepertinya waktu saya habis baca email-email dari teman-teman milis.

Setelah saya sukses memberikan ASI eksklusif pada anak kedua plus memberikan MPASI homemade rasanya usai sudah belajarku tentang hal-hal tersebut. (terus terang belajarnya serius banget waktu itu karena saat anak pertama semuanya gagal, alias masih dalam masa kebodohan, jadi nggak ngerti tentang ilmu-ilmu tersebut.

Maka pelan-pelan keluarlah dari milis-milis yang membahas itu.

Nah, masalah mulai datang sejak si kakak pertama mempunyai adek, kecemburuan, merasa tidak diperhatikan mulai mewarnai hari-hari si kakak. sehingga banyak ulah yang dia lakukan.

Pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana sih menghadapi kakak, membuat saya mencoba mencari tahu tentang perkembangan psikologi anak. Dan belakangan saya baru "ngeh" kalau ilmu tentang pengasuhan anak namanya parenthing.

Ketika ada lowongan beasiswa melanjutkan S2, akhirnya saya memutuskan memilih jurusan Kesehatan Ibu dan Anak. Karena tujuan utama belajar tentunya untuk kemajuan ilmu yang bermanfaat di dunia kerja dan yang kedua tentunya ingin bermanfaat bagi keluarga.

Saya rasa pilihan saya tepat memilih jurusan tersebut, bermanfaat bagi keduanya :)

Banyak ilmu yang saya peroleh di jenjang S2, jadi lebih memahami tentang kesehatan ibu dan anak terutama. Pelajaran psikologi perkembangan dari mulai bayi hingga dewasa juga ada, tetapi ternyata antara teori dan praktek yang saya alami bersama anak-anak seringkali berbeda.

Oleh karena itu, satu persatu buku parenthing mulai menghiasi koleksi buku bacaan di rumah. Mulai dari Ayah Edi sampai dengan Mendidik Anak bersama Rasulullah.

Sempat ikut salah satu milis tentang pengasuhan anak, dan mencoba menerapkan. Awal-awal memang bisa berjalan dengan baik, karena kunci dari pendidikan karakter anak adalah konsistensi orangtua dalam mendidik.

seiring berjalannya waktu, karena kesibukan di tempat kerja dan hal-hal yang lain. saya merasa tertinggal jauh dari program pengasuhan anak sesuai dengan yang diajarkan di milis. Malah jatuhnya semakin nggak karuan polanya.

Akhirnya saya putuskan untuk tidak mengikuti gaya pengasuhan yang ada di milis. Kemudian sekarang cenderung mengikuti gaya Rasulullah dalam mendidik anak.

Tentunya masih banyak kekurangan disana-sini, tetapi dengan mengikuti pola pendidikan anak seperti Rasulullah saya rasa lebih pas untuk anak-anak saya, karena memang yang saya tekankan untuk pendidikan anak usia dini adalah pendidikan akhlaknya.

Kesimpulan dari beberapa gaya pendidikan anak yang bisa ambil adalah :
1. Konsistensi orangtua dalam menerapkan aturan main bersama anak
2. Tetaplah jadi teladan yang baik untuk anak-anak, karena anak adalah peniru ulung.
3. Perlu ada kesepakatan dengan pasangan agar tidak menghasilkan keputusan yang berbeda didepan anak-anak. terutama terkait dengan pola pengasuhan anak.
4. Sabar menghadapi anak-anak, karena mereka bukanlah miniatur orang tua.

Satu lagi menurut saya bahwa ilmu parenthing tidak ada jangka waktunya, tidak tahu kapan lulusnya...selama kita menjadi orangtua, ilmu itu akan selalu kita praktekan denga kasus yang berbeda-beda tentunya.

selamat belajar menjadi orangtua...




24 Maret 2016

Ibu dilarang sakit!!!

Judul diatas mungkin sering kita dengar, tapi dengan kata yang sedikit berbeda.
Yang sering terdengar adalah kata "orang miskin dilarang sakit"

Yup, kenapa sampai orang miskin dilarang sakit, karena waktu itu orang miskin sangat susah mengakses pelayanan kesehatan. Mahalnya biaya kesehatan membuat orang miskin semakin terperangkap dalam posisi sulit.
sudah miskin menjadi semakin miskin.

Namun sejak adanya Jamkesmas, kemudian menjadi JKN lebih mempermudah semua lapisan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Kalau dulu orang miskin dilarang sakit, sekarang ganti Ibu dilarang sakit.

Mama atau Ibu atau Bunda atau kadang dipanggil ummi adalah sosok perempuan yang bertanggungjawab atas kelangsungan urusan domestik dalam keluarganya.

Karena seringkali kepala keluarga atau sering disebut ayah atau Bapak atau Papa atau Abi, lebih mengedepankan urusan mencari duit sebagai urusan yang utama bagi mereka kaum adam.

Bahkan tidak jarang, para ayah ini bekerja jauh dari keluarga dan hanya sesekali bertemu keluarganya.

Kalau keadaan seperti itu otomatis segala urusan keluarga akan dihandle semua oleh ibu.
Hmm....sungguh berat tugasmu Ibu,
Iya...ibu-ibu masa kini justru seringkali mempunyai peran ganda dalam keluarga, sebagai ibu juga sebagai ayah ketika kepala keluarga tidak hidup bersama.

Meskipun banyak jargon "hidup adalah pilihan", namun seringkali Ibu ditempakan pada posisi yang tidak bisa memilih sama sekali, karena mau tidak mau dialah yang akan menghandle tugas ayah.

Ketika ibu dalam kondisi fit, tentunya semua uruan bisa diseleaikan dengan baik, namun...kadang masalah datang ketika sakit menyerang Ibu.

Bagaimana tidak masalah, jika mau istirahat sejenak saja, si anak paling kecil memanggil , Bu...aku mau makan, sepuluh menit kemudain setelah beres dengan urusan si adik, si kakak ganti meminta perhatian, Bu....aku sakit perut, tolong tungguin ke kamar mandi aku takut. Belum sempat menaruh badannya di tempat tidur untuk istirahat sejenak, panggilan dari bos-bos kecil sudah datang bertubi-tubi.

Jadi memang sakit, tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi si Ibu, tidak pula bisa beristirahat karena si anak tetap minta untuk dipenuhi kebutuhannya.

Mau tidak, mau ibu harus selalu sehat. oleh karena itu "Ibu dilarang sakit!!!!"


Gerakan Sarapan Sehat

Kali ini institusi kami mendapatkan tawaran sebagai fasilitator Pekan Sarapan Sehat. Kegiatan pekan Sarapan sehat kali ini diselenggarakan oleh Pergizi Pangan. Pergizi pangan adalah organisasi profesi dibidang Gizi, kesehatan dan teknologi pangan.

Menariknya, kali ini kegiatan pekan sarapan sehat disponsori oleh Indomie.

Hmm....pilihan yang lumayan sulit bagi kami awalnya untuk menerima kerjasama ini.
Tapi mengingat pentingnya sosailisasi kegiatan Sarapan pada anak sekolah, yang menurut hasil beberapa penelitian anak sekolah yang tidak sarapan sekitar 17-59%

Kenapa sarapan penting bagi anak sekolah?

Karena sarapan pagi menyumbang kebutuhan energi anak sekolah sebanyak 15-30%. Selain itu kegunaan sarapan yaitu;
1. Menjaga agar tubuh tetap sehat dan kuat
2. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
3. Meningkatkan semangat dan prestasi belajar
4. Mencegah jajan sembarangan
5. Melatih disiplin dan kebersamaan

Masalah yang sering dialami oleh anak-anak usia sekolah terkait dengan sarapan adalah; bangun kesiangan sehingga tidak sempat untuk sarapan, sulit diajak sarapan, buru-buru, khawatir anak terlambat sekolah

Oleh karena itu diharapkan para orang tua mempersiapkan kodisi buah hatinya agar bisa menikmati sarapan dengan baik, berikut tips yang bisa dilakukan oleh orangtua:
1. Membiasakan anak tidur sebelum jam 21.00. Bangunkan anak minimal  1 jam sebelum berangkat sekolah, sehingga ada waktu yang cukup untuk sarapan
2. Membiasakan anak makan malam/sore sebelm jam 19.30. Apabila anak masih merasa lapar menjelang tidur, bisa diberikan susu atau buah untuk mengurangi rasa laparnya
3. Kreasikan tampilan makanan yang akan disajikan ke anak-anak agar menarik, bergizi dan enak.
4. Berikan contoh yang baik pada anak (bangun pagi, sarapan bersama, dll)
5. Bila anak tidak sempat sarapan, sediakan bekal sehat atau berikan uang jajajn disertai pesan penggunaannya.

Kesalahan yang biasanya dilakukan orangtua dalam menyajikan menu sarapan bagi anaknya adalah menu yang hanya terdiri dari satu zat gizi saja, yang paling disering adalah hanya menu karbohidrat.

Padahal untuk kecukupan gizi si anak, memerlukan menu gizi yang seimbang. terdiri dari karbohidrat, protein, sayur dan buah

contoh alternatif menu yang bisa disajkan pada saat sarapan antara lain;
1.Nasi ayam/telur goreng, sayur dan jus buah
2. nasi goreng/uduk, telur, buah dan air putih
3. mie goreng, telur, sayur dan air putih
4. sandwich isi telur dan sayur, susu dan buah
5. Kentang rebus, lauk (daging/ayam), buah dan air putih
6. sereal susu, dan buah serta air putih.

Demikian penjelasan tentang sarapan sehat bagi anak, dengan saraan sehat, anak pintar, sehat dan ceriaaaaa!!!!




23 Maret 2016

Sejenak aku tidak mengenalmu

Dewinta, mempercepat langkah kakinya menelusuri lorong ruangan Rumah Sakit tempatnya bekerja.

Tampak genangan airmata dipelupuk matanya, dengan langkah cepat dan menundukkan wajahnya.dia berharap tidak bertemu dengan teman sejawatnya.

Selama ini dewinta, tekenal sebagai orang yang periang, ceria, ramah bahkan semua teman-teman di Rumah Sakit tempatnya bekerja suka sama dia. Dari perawat, tukang masak sampai cleaning service semua kagum sama Dewinta.

Dokter spesialis anak, yang cantik, muda, kaya dengan keluarga yang bahagia menurut mereka. Bahkan tidak sedikit yang berkeinginan bertukar tempat dengannya, ingin menjadi seperti dia menjalani kehidupan ini dengan bahagia.

Oleh karena itu Dewinta tidak ingin mereka melihat ketika kesedihan sedang dirasakannya.
Biarlah mereka selalu menggap semua tentang aku baik-baik saja.

Tidak tahu kemana dia harus pergi, ke Rumah???
Tidak...Dia tidak ingin anak-anaknya tahu dia sedang bersedih.
Dikota itu, dia merasa sendiri tanpa Saudara dan sahabat. Belum genap satu tahun dia mengikuti suami yang dipindah kerja di ujung utara pulau Sumatra.

Distaternya mobil sedan warna putih, yang selama ini setia menemani kemana dia pergi, hanya mobil sedan putih itu saja yang tahu bagiaman dia menghabikan hari-harinya dengan penuh derai airmata

Iya, suaminya tiba-tiba berubah....
Kadang tiba-tiba menghilang tanpa ada kabar, handphone dihubungi tidak aktif, dan selalu masalah kantor yang dijadikan alasan kesibukannya akhir-akhir ini.

Minggu ini, nyaris seminggu tanpa ada kabar berita dari suaminya. Dewinta mencoba menelpon kantor suaminya tidak ada yang tahu kemana dia pergi, karena suaminya sedang mengajukan cuti satu minggu tanpa sepengetahuan dewinta. Yang dia tahu justru suaminya ada urusan keluar kota karena urusan kantor

Betapa remuk hatinya, melihat kenyataan ada sesuatu yang disembunyikan suaminya.
Masih dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan, ingin rasanya menemukan sosok laki-laki yang sudah hampir sepuluh tahun mejadi suaminya.

Dan hari ini, Dewinta hampir tidak mengenal sosok laki-laki tersebut, apa yang ada dalam pikirannya dan dimana dia sekarang?

Dengan hati yang berkecamuk, Dewinta mencoba menelpon salah satu sahabat kuliahnya dulu di Kedokteran. Sepintas nama Lita menjadi prioritas orang yang akan dihubunginya.

Tapi lidahnya kelu, apa yang akan dibicarakannya nanti ketika menelpon lita. Apa dia mau meneritakan kehilangan suaminya atau dia membuka tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan Rio belakangan ini???

Hanya tangis yang keluar dari kerongkonganya saat itu, dia tidak sanggup menceritakan semua hal tenang suaminya. karena baru kali ini dia tidak mengenal sosoknya...

pengalamana paling berkesan, Hari Kepergian Bapak

hmm....bingung nulis tantangan ODOP minggu ini, pengalaman paling berkesan?
saking banyaknya pengalaman hidupku dan aku rasa semua berkesan.

Tapi ada satu pengalaman yang, sangat-sangat berkesan di hati. yang rasa-rasanya seandinya waktu boleh diulang kembali. ingin rasanya memperbaiki kejadian saat itu.

seperti yang pernah kutuliskan, cerita hidupku di kisah-kisah sebelumnya. Detik-detik meninggalnya Bapak, begitu membekas dihatiku.

setiap menit kejadian pada saat itu, bagaikan video yang terekam kuat dalam ingatanku.

Iya...ak tidak menyangka Bapak meninggal secepat itu, Setelah setahun Ibu meninggalkan kami.

Bapak yang selalu hidup sehat,olah raga dan jarang sakit, tiba-tiba roboh disiang itu. saat ngobrol bersama sahabat lamanya, sambil memangku anak sulungku yang sedang lahapnya menikmati hidangan khas Kota kami, soto Kudus.

Kepergian Bapak tidak hanya membekas pada ingatanku, bahkan anakku yang saat itu baru berusia 2 tahun, sangat fasih mengulang-ulang kejadian pada saat Bapak terkena serangan stroke.

Berat menuliskan kembali kejadian saat itu, karena sehari sebelumnya aku mengesankan hal yang kurang enak ke Bapak.
Hubungan jarak jauh dengan suamiku yang sering menimbulkan konflik, sangat mempengaruhi kondisi emosionalku saat itu. sehingga aku kurang memperhatikan pertanyaan dari Bapak saat itu, ketika aku akan berangkat ke Surabaya.

Bapak menanyakan, sampai kapan di Surabaya?
Aku jawab, belum tahu pak, berangkat saja belum?
karena memang saat itu aku lg ada konflik dan tidak tahu butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan.

Aku ingin menutupi segala permasalahan yang kuhadapi saat itu, tapi di depan Bapak yang seolah tahu apa yang kurasakan. ingin rasanya meluapkan segenap perasaan yang kualami saat itu. seperti waktu-waktu sebelumnya, aku sangat dekat dengan Bapak.

semenjak ibu meninggal, nggak tega rasanya berkeluh kesah ke Bapak. karena aku tahu Bapak sedang berduka, tapi aku tidak mampu berbuat untuk membahagiakan Bapak

Hingga hari itu tiba, hari yang tidak pernah terbersit dalam pikiranku.
Bapak meninggalkan kami, maaf kan aku Bapak.....

Maafkan, belum bisa menghibur Bapak disaat Bapak sedih, belum bisa membahagiakan Bapak.
Namun, Bapak selalu tahu apa yang kurasakan, tanpa aku banyak bicara, tanpa aku bercerita.

Betapa menyesalnya aku saat itu, karena ungkapan perasaanku berkata sebaliknya. Aku tidak ingin Bapak tahu betapa campur aduknya perasaanku saat itu.

Tapi dihati kecilku, aku selalu sayang Bapak, Bapak yang tidak pernah marah, Bapak yang selalu sabar, Bapak yang mau jadi sahabatku, mau diajak muter-muter mencari keperluanku dari aku kecil sampai aku dewasa.
Dan akhirnya, bapak yang selalu mengerti aku tanpa aku bicara.

Ketulusan yang telah engaku ajarkan ke aku, semoga aku bisa melakukan ke anak-anakku.
Doaku untuk Bapak dan Ibu (tentunya) semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Dan kelak mengumpulkan kita kembali di jannah-Nya.

Buku Muhammad Teladanku

Banyak buku yang berkesan buatku, jadi bingung nih...menuliskan tantangan ODOP minggu ini tentang buku yang paling berkesan.

Tapi ada buku yang sudah kuidam-idamkan lama, tapi baru kesampaian bulan januari kemarin setelah 3 tahun kepengen beli buku itu pake banget. hehehe

Buku apaan sih, koq bikin penasaran?

Buku Muhammad Teladanku, ;)

Saya kepengen banget punya buku ini, setelah membaca tulisan dari Bunda Neno Warisman tetang Buku ini yang menceritakan tentang acara lounching Buku tersebut.
Dalam rangka promo buku ini, diadakan acara semacam talkshow kemudian ada story telling kisah nabi muhammad.

Ada cerita dari peserta talkshow yang membuat saya termotivasi untuk membeli buku ini. waktu itu si Bapak menuturkan bahwa tidak ada harta benda maupun ilmu yang paling baik untuk di wariskan orangtua ke anaknya kecuali buku tentang akhlak Rasulullah.

Dan beliau merasa sangat beruntung bisa mewarisakn buku tentang cerita Rasulullah dari mulai dalam kandungan sampai beliau meninggal. Harapan si Bapak, buku tersebut bisa dijadikan pedoman berperilaku sesuai dengan umur anak-anaknya. Karena bukunya terdiri dari beberapa buku dan dikemas sesuai dengan gaya bahasa anak-anak.

Kebetulan waktu itu teman kantor juga ada yang barusan cerita tentang buku ini, waktu itu ngajak beli patungan karena memang buku ini tidak bisa dibeli ecer.

Hmmm...mikir-mikir, kalo patungan berarti aku cuma dapat separoh. nggak lah..nabung aja dulu tar klo uangnya sudang ngumpul baru beli edisi lengkapnya.

Seiring berjalannnya waktu, kebutuhan semakin bertambah dong...secara jumlah anak juga bertambah.
Akhirnya setelah sekian tahun nggak kebeli juga itu buku, padahal kalo beli gadget dll bisaaa aja :(

Namun, tetap yakin bahwa niat baik pasti akan kesampaian juga, dengan tidak sengaja (karena ikut group-group WA macem-macem) dari group ibu-ibu pengen sehat, langsing dan fit sampe ibu-ibu pengajian, sampai HP bolak-balik hang karena kebanyakan group. Tiba-tiba suatu hari melihat PP (profil picture) salah satu anggota group ada gambar Buku Muhammad Teladanku.

Iseng-iseng nanya, mba....jual buku Muhammad Teladanku ya?
"Iya. mba...pakai sistem arisan"

Wah bagai diguyur air es di gurun yang kering, dasar emak-emak penyuka arisan, dari arisan panci sampai arisan nano spray semua diikutin.

Kali ini baru tahu ada arisan buku, dan buku itu adalah buku yang sudah sekian tahun saya impi-impikan tapi tidak kebeli-beli. karena harganya yang lumayan seharga android baru.

Sepertinya suami akan lebih setuju kalau ganti android daripada beli buku (upss)

Alhamdulillah setelah 7 bulan arisan akhirnya dapat juga buku ini.

Dan sekarang, dongeng menjelang tidurnya diganti tentang kisah Nabi Muhammad.

Semoga anak-anakku kelak berakhlak seperti akhlaknya Rasulullah....amiiin



16 Maret 2016

Ketika anak sakit, tenang!

Kondisi cuaca yang masuk pancaroba seperti ini, seringkali membuat kita mudah terserang penyakit. Apalagi anak-anak yang usia balita. Termasuk anak-anak saya saat ini, pada sakit bergantian. Jadinya mama yg lg single figter ini harus jaga malam mulu....

Soo......jarang mampir deh ke grup WA #ODOP apalagi posting, hmm....setiap ada kesempatan untuk merem, lebih baik buat merem aja deh....hehe

seminggu yang lalu si bungsu tampak terkena gejala flu, untungnya nggak pake demam. cuma agak anget badannya terutama kepalanya. jadi nggak seberapa ronda klo malam (baca melekan).

Tips untuk anak yang mulai agak anget badannya, atau tampak gejala flu adalah :
1. Istirahat yang cukup, libur sekolah lebih baik
2. Konsumsi cairan yang banyak
3. Kecilkan suhu air conditioner di rumah
4. mandi pakai air anget
5. Usahaka tetap mau makan

klo yang kecil, jarang pakai demam klo terkena flu...jadi cukup sabar aja, melayani kerewelannya sambil observasi gejala flunya. Biasanya butuh waktu tiga hari untuk kembali normal, tanpa obat. Namun majanya aka rewelnya bisa semingguan...hehe

setelah adeknya baikan, sudah bisa masuk sekolah. gantian kakaknya yang nomer 2 yang mulai tampak terkena gejala flu.

Beda dengan si adek, si kakak ini gampang sekali demam, pagi sudah nampak gejala siangnya langsung panas tinggi.

Sayangnya si Kakak tidak mau istirahat di rumah meskipun sudah menunjukkan gejala kurang enak badan. Dia tipe anak yang aktif sekali, jadi nunggu dia benar-benar K.O baru mau istirahat.

Si kakak ini kalau sudah kadung demam suhunya bisa sampai 40 dercel, sepertinya nurun mamanya. Saya mempunyai riwayat kejang demam, jadi setiap kali demam pasti langsung tinggi demamnya dan biasanya diikuti dengan kejang demam. Namun pernah juga, tidak sampai demam tinggi tapi kejang demam.

Melihat riwayat saya, setiap anak sudah mulai anget badannya saya selalu stand by mengawasi demam anak-anak. (baca melekan).

Alhamdulillah sampai saat ini tidak menurun ke anak-anak saya, semoga tidak sama sekali.
Hanya saja nampak di anak kedua selalu panas tinggi jika terkena demam.

Awal-awal demam tinggi, si mama ini bingungnya bukan main. Apalagi si Kakak ini susah sekali minum obat.
Berikut tips untuk anak yang selalu demam tinggi ketika sakit :
1. Berikan obat penurun panas jika suhu sudah di atas 38,5 dercel. setiap anak beda kenali level ketidaknyamanan anak. klo si kakak no.2 baru mau minum obat jika suhu sudah diatas 40.
2. Berikan cairan yang banyak, kalo yang ini si kakak mudah sekali untuk diberikan minum. karena dia memilih minum yang banyak daripada minum obat. dan melihat pengalamannya, akan sembuh sendiri jika sakit flu (rupanya sudah paham dia riwayat alamiah penyakit hehe)
3. Naikkan suhu AC di rumah, karena klo terlalu dingin membuat anak tidak nyaman
4. Makan sering dalam porsi kecil, karena penyakit ISPA (flu) membuat produksi lendir berlebih sehingga membuat lambung anak cepat penuh terisi lendir. Klo terlalu banyak makan bisa menyebabkan muntah.
5. istirahat yang cukup
6. klo perlu kompres dengan air anget, di daerah lipatan-lipatan.
7. Orangtua tetap tenang, sambil observasi gejala anak

Si kakak, klo sudah kadung demam biasanya betah sampe 3 hari. klo menunjukkan gejala flu yang jelas dan tidak ada tanda-tanda ruam di area lipatan siku. tidak perlu tes laborat,

Dulu pernah, memaksa si kakak untuk tes laborat, karena demam tinggi lebih dari 3 hari tanpa gejala flu sama sekali. Saya waktu itu masih parnoan yaa..dengan penyakit DBD dan Typus. Tapi ternyata hasilnya bagus, tidak ada gejala 2 penyakit tersebut.

berkaca dari pengalaman tesebut, sekarang bisa lebih mengenali riwayat demam si Kakak, tidak usah terlalu panik jika anak demam lebih dari 3 hari, cukup cairan yang banyaaak.

karena penyakit DBDpun obatnya hanya satu, cairan...cairan dan sekali lagi cairan.

Demikian pengalaman saya  mendampingi anak demam.

Semoga anak-anak kita semua diberi kesehatan

#semangat
#BayarUtangODOP



15 Maret 2016

Hei ...namaku maria

Sesi perkenalan seharusnya sudah minggu lalu, awalnya mau nulis pas hari jumat ternyata....adaaaa aja kerjaan yang harus diselesaikan.

Aku lahir didesa yang cukup jauh dari keramaian kota, tepatnya di tengah-tengah antara pusat kota dengan gunung muria. Di Desa Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Tepat pada tanggal 27 Sepetember 1981 jam 07.00 pagi. (sudah tua yaa) hihihhiii

Iya, gunung muria yang ada di Kabupaten Kudus, yang terkenal dengan sebutan Kota Kretek. Dulu kami bangga punya sebutan Kota kretek, karena sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah pembuat rokok tradisional yang disebut rokok kretek. Bahkan pemerintah Kabupaten mendirikan museum kretek.

Namun sekarang, seiring dengan peningkatan pengetauan tentang bahaya merokok, lambat laun musem tersebut juga mulai sepi pengunjung.

Itu seklumit tentang Kota kelahiranku, yang pasti selain sebutan kota kretek disana terdapat wisata kuliner yang enak-enak.

Orangtuaku memberi nama Maria Ratnawati, biasa dipanggil maria.

Selepas SMA, aku hijrah ke Surabaya. kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri disana. Sampai akhirnya bertemu jodoh di  Kota ini.

Bisa dikatakan Kota Surabaya menjadi kota keduaku, karena sekarang saya menetap di Surabaya bersama keluarga kecilku.

Aktifitas sehari-hari disibukkan sebagai ibu dari tiga orang anak yang sangat aktif, selain itu kesibukan part time sebagai dosen di salah satu akademi milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dari sekian kesibukan yang dijalani mencoba mengikuti group menulis, karena mempunyai cita-cita terpendam sebagai penulis.
Meskipun seringkali terlambat setor tulisan, tapi tetap mencoba mengejar ketertinggalan

Saya suka membaca apa saja, novel, biografi, jurnal, komik, dll
Suka diskusi masalah parenting, kehamilan, tumbuh kembang anak, agama, pernikahan

hobby traveling juga, semacam family backpacker karena memang suka traveling dengan memanfaatkan yang diskon-diskon, hehe

Yang ingin melakukan korespondensi dengan saya bisa ke alamat email :
maria(dot)budiman(at)gmail(dot)com

sekian, semangat semuanyaa...





10 Maret 2016

SEPOTONG HATI



Arin mengempaskan tubuhnya ke sofa begitu masuk ke dalam rumah, ditariknya nafas dalam-dalam. Dia merasakan sesak nafas yang muncul tiba-tiba. Bi Minah kemudian datang menghampiri dengan membawa segelas air putih. 

“Bu, silahkan diminum dulu, biar nggak berat nafasnya”

“Eh, trima kasih Bi’ Arin tersadar dari lamunannya

“Sedang apa Bagas Bi?”

“Sudah tidur Bu, tadi siang dia tidak mau tidur langsung belajar katanya banyak tugas sekolah, trus habis magrib makan jam 7 sudah tidur dia. Tugasnya semakin banyak katanya” Kata Bi Minah 

“Hmm...iya Bi, saya semingguan ini pulang terlambat karena lagi ada audit dari kantor pusat” Besok pagi-pagi biar saya saja yang mengantar Bagas, tolong bilangin ke supir antar jemputnya ya...”
“Saya mau masuk kamar dulu Bi, mau istirahat.”

Waktu menunjukkan pukul 9 malam, kompleks perumahan Arin nampak sepi dan terdengar suara jangkrik yang memecah kesunyian malam itu.

Di dalam kamar, belum saja melepas baju kantornya Arin langsung merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Teringat jelas suara Ibunya yang menelpon tadi siang, mengatakan Deddy teman satu SMA yang rumahnya masih satu komplek dengan rumah ibu Arin main ke rumah ibu Arin kemarin Sore.

“Nduk, kamu masih ingat Deddy kan teman SMAmu dulu,  kemarin mampir ke rumah dengan anaknya. Cantik anaknya seumuran Bagas, kelas 2 SD juga. Dia sekolah di SD Melati I, sama dengan sekolahmu yang dulu ya nduk.

“Hmm...dia sudah bercerai dengan istrinya satu tahun yang lalu, istrinya kecantol sama teman kerjanya. Tapi anaknya ikut dia, sekarang dia tinggal di rumah ibunya, karena tidak ada yang menjaga anaknya.”

Arin, hanya diam saja ketika ibunya bercerita tentang Deddy, karena dia dalam perjalanan pulang ke rumah ketika ibunya menelpon. 

Entah apa yang ibu ingin sampaikan, dikiranya hal penting yang harus disampaikan saat itu,. Karena tidak biasanya ibunya tetap melanjutkan telponnya ketika dia masih dijalan. 

Arin yang sekarang tampak lebih tegar dibandingkan Arin 2 tahun yang lalu, dimana suaminya Tito tiba-tiba pergi begitu saja tanpa kabar berita. Tito yang berprofesi sebagai fotografer freelance, memang sering mendapatkan job ke luar kota sampai berhari-hari. Tetapi biasanya dia akan memberikan kabar ketika pergi. Namun saat itu, tidak ada kabar berita dari Tito sampai 2 hari. 

Arin mulai cemas dan mencoba menelpon nomer telpon Tito, tetapi tidak aktif. Kemudian dia mencoba menelpon asisten Tito si Budi.

Dari seberang telpon tampak Budi menjelaskan sepertinya dia juga tidak tahu dimana Tito sekarang.
Selama ini Arin tidak pernah menaruh curiga pada Tito, Arin yang saat itu berada di puncak karir, dia sebentar lagi akan dipromosikan sebagai kepala Cabang sebuah kantor BUMN di Kota Padang. Hari-harinya habis untuk mengurusi urusan kantor, di mata Arin Tito tipe family man yang sangat perhatian dengan keluarga. Bahkan ketika Arin disibukkan dengan urusan kantor, Tito tidak segan-segan menghandle segala urusan rumah, termasuk mengurus Bagas.

Kepergian Tito memecah konsentrasi Arin, dengan seribu tanda tanya yang sampai sekarang bergelayut dikepalanya, Arin sama sekali tidak tahu alasan Tito pergi.
(Bersambung)

9 Maret 2016

Nursing While Pregnant

Bagi ibu-ibu yang bingung saat ingin sekali bisa memberikan ASI ke buah hati sampai usia 2 tahun tiba-tiba dianugerahi buah hati (lagi). Mungkin pengalaman saya bisa memberikan inspirasi atau paling tidak mengurangi kebingungannya, hehe..

Yup, saat keinginan saya begitu kuat untuk bisa memberikan ASI eksklusif pada anak kedua dan menyusui tanpa sufor sampai usia 2 tahun (karena anak pertama gagal disebabkan belum berilmu saat itu), tiba-tiba saya mendapatkan anugrah buah hati yang ketiga tanpa direncanakan.

Terus terang saat itu memang belum KB, karena pengalaman pada anak pertama yang mulai program KB pada saat 1 tahun setelah melahirkan yang tidak masalah alias aman-aman saja. Sehingga pada anak kedua ingin mencoba hal yang sama, hehe...

Namun rupanya Allah percaya kepada kami dengan menitipkan buah hati satu lagi tepat pada usia si kakak yang ke 6 bulan, disaat saya ingin sekali memberikan ASI full ke anak kedua.

ASI eksklusif alhamdulillah lancar, karena produksi ASI saat itu lumayan melimpah, stock banyak bahkan punya anak susuan.

Menginjak usia ke 7 si kakak tiba-tiba saat itu merasa produksi ASI semakin hari semakin berkurang, sempat berpikir apakah karena saat itu pekerjaan lagi banyak sehingga tanpa sadar saya stress dan menghambat produksi ASI.

Seperti biasa saat-saat awal hamil yang tanpa gejala, waktu itu sengaja membeli tes kehamilan karena setelah mencoba relax atau menjauhkan diri dari yang namanya stress tetapi produksi ASI tak kunjung bertambah. Justru setiap hari produksi semakin menurun. Sehingga sayapun curiga kalau saya hamil.

Pagi-pagi sebelum sholat subuh, dicobalah tes kehamilan yang kemarin dibeli dan....hasilnya positif.

"Haaa........"
Suamiku hanya bisa mlongo, "koq bisa???"

Haduuuh pertanyaan macam apa itu, ya bisalah. Di dunia ini mana ada yang nggak mungkin

Ya sudahlah, meskipun kaget dan sedih karena semangat ngASInya waktu itu cukup tinggi, namun tetap saja saya tidak bisa melawan hukum alam. Bahwa hormon kehamilan bertolak belakang dengan hormon laktasi. Semakin hari produksi ASI semakin menurun, namun karena kasihan dengan si kakak yang blum genap setahun tetap saja saya susuin saat saya di rumah.

Namun perlu diingat bagi para ibu-ibu yang mengalami nursing while pregnant, untuk konsultasi ke dokter kandungan. Selama tidak ada masalah dengan kehamilan, seperti tidak ada kontraksi dll, menyusui saat kehamilan masih bisa dilakukan.

Sebenernya kalau produksi ASI saat hamil tidak akan mencukupi kebutuhan si kakak, namun tujuan saya untuk tetap menyusui adalah ketika adiknya lahir si kakak masih tetap mau menyusu.

Untuk memenuhi kebutuhan susu selama produksi ASI menurun saya menggantinya dengan jus buah, yogurt dan makanan-makanan sumber kalsium. Alhamdulillah dengan MPASI rumah dan dengan asupan sumber makanan tinggi kalsium serta memperhatikan grafik pertumbuhan yang normal, si kakak tidak perlu ditambah dengan susu formula.

Saat itupun tiba adiknya lahir dan kakaknya masih mau menyusu, sehingga status saya pun berubah dari nursing while pregnant menjadi tandem nursing.

Masa-masa yang bahagia dan akan menjadi kenangan yang indah bagi kami, karena tidak semua ibu mempunyai dua kesempatan yang Allah berikan kepada saya.

Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah saat ini, karena semua mengandung hikmah dan pelajaran.

Tangan Tuhan Telah Bekerja (selesai)

Kegalauan selalu mewarnai hari-hariku karena belum ada keputusan yang kuambil, sholat istikharahpun tidak menguatkan keputusanku untuk segera mutasi. hingga tiba-tiba siang itu saat aku dikantor, suara hpku berdering. diseberangsana suara sepupuku yang nampak panik mengabarkan kalau Bapak pingsan. meledaklah tangisku saat itu, karena selama ini Bapak tidak pernah sakit, Bapak selalu rajin berolahraga dan menjaga makan.

ditemani temanku satu ruangan aku langsung ke rumah sakit, beliau di UGD dengan mulut penuh dengan darah. Kata dokter Bapak stroke, pembuluh darah pecah sehingga mengeluarkan banyak darah. sehari di rawat di ICU yang maha Kuasa memanggil Bapak tepat setahun setelah meninggalnya Ibu.

Tidak ada cobaan yang lebih berat rasanya dibandingkan waktu itu dalam waktu satu tahun aku kehilangan orangtua yang sangat baik terhadap anak-anaknya, orangtua yang sangat sabar, halus tutur katanya. Dan yang paling membuatku sedih selain belum bisa membuat mereka bahagia adalah banyak ilmu dari mereka yang belum bisa aku aplikasikan. Aku masih membutuhkan bimbingan mereka.

Takdir berkata lain, aku yang biasa manja, sedikit-sedikit minta tolong orangtua harus memulai babak baru. Tidak lama sejak bapak meninggal surat mutasiku di setujui dan aku pindah ke Surabaya. Iya, aku ditempatkan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

menjalani hidup baru di Surabaya bersama suami setelah 4 tahun LDR serasa pengantin baru, banyak yang perlu diadaptasikan.  Ternyata suami kurang setuju kalau aku bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi karena sering ada kegiatan dinas ke luar kota.

Suatu hari ada pendaftaran beasiswa S2 dari  Kemenkes yang dikoordinir oleh Kantor masing-masing, dan aku baru tahu dihari terakhir pendaftaran. Untung semua berkas ada copyannya di kantor, sehingga hari itu aku bisa memasukkan mendaftar. Itupun diomelin petugas pendaftarannya karena berkas sudah mau dikirim dan surat pengantarnya sudah ditandatangani Kepala Dinas.

"Kemana aja mbak koq baru masukin berkasnya?" surat pengatarnya sudah jadi, nanti mau tak kirim lewat pos kata petugas
"Hehe iya Bu, maaf baru tahu tadi pagi soalnya, kalau sudah nggak bisa nggak papa Bu, mungkin next time bisa ikut lagi. "jawabku saat itu

Pasrah saja lah, karena memang belum ada keinginan mau melanjutkan S2, karena kondisi lagi hamil trimester terakhir anak ketiga, dipikir-pikir bakal rempong nanti kalau sekolah.

Namun hati kecil, jika rejeki tak akan kemana karena kesempatan tidak datang dua kali. Tiba-tiba ingat dulu obrolan bersama Bapak. Saat Bapak menawarkan ke aku untuk melanjutkan S2 sesaat setelah wisuda S1. Saat itu tiba-tiba aja jawab "Nggak Pak, nanti saja, Saya maunya S2 beasiswa aja". Karena saat itu memang nggak tega jika harus ngrepotin Bapak lagi untuk membiayai sekolah.

Sebulan kemudian pengumuman seleksi administrasi dan namaku muncul disana. Alhamdulillah, rupanya petugasnya baik hati untuk memasukkan berkasku. Hihihi

Selama kuliah S2, hampir semua teman satu jurusan saat itu adalah para dosen. Mendengarkan cerita-cerita mereka membuat aku punya cita-cita baru. Iya, aku ingin menjadi dosen setelah lulus S2 nanti.

Saat ngobrol-ngobrol dengan suami, dia menyetujui rencanaku dan mendukung penuh. Dan selama kuliah yang sangat hectic ditambah punya baby yang baru lahir, dia sangat membantu sekali. Beda dengan saat-saat aku kerja. Hehehe...

Apa yang aku butuhkan selama kuliah, dia selalu memenuhi kebutuhanku tersebut. contohnya nih ya..."Pa, aku butuh printer nih...biar nggak tiap hari ke rental buat ngeprint tugas-tugas". Dan Dia pun nggak menjawab kata-kataku,tapi tiba-tiba criiing, pulang kantor dia sudah membawa printer yang kubutuhkan. Dan kejadian-kejadian ini selalu berulang, kalau aku butuh apa...tiba-tiaba criiing sorenya ada, hehehe kayak sulap.

Selepas kuliah S2, rencana untuk beralih profesi menjadi dosen pun segera ingin kurealisasikan dengan mengajukan mutasi ke sebuah instansi pendidikan. meskipun prosesnya penuh drama, alhamdulillah sekarang aku sudah menjalani profesi tersebut.

Terkadang, kita tidak tahu akan menjadi apa dan seperti apa, tugas kita adalah berusaha menjalani dengan sebaik-baiknya dan penuh ikhlas dengan segala ketentuan-Nya.

Selesai.
 



Tangan Tuhan Telah Bekerja (Part 3)

Setelah hari pernikahanku, seminggu kemudian semua aktifitas berjalan seperti semula. Dia harus kembali ke Surabaya untuk melanjutkan usahanya baru dirintis, sedangkan aku masih tinggal di Kudus sebagai CPNS. Rasanya berat menjalani LDR, karena pada dasarnya aku blum ikhlas untuk jauhan ma suami. mau resign tapi orang tua tidak mendukung.
"Sabar nduk nanti klo sudah PNS kan sudah boleh ngurus mutasi" Begitu kata Bapak, menguatkan aku untuk bersabar menjalani hidup LDR dengan suami.

Saat itu aku masih CPNS dan butuh waktu 2 tahun untuk diangkat jadi PNS. Setelah satu tahun pernikahan, lahirlah anak kami yang pertama. tidak sanggup rasanya mengingat masa-masa sulit itu. Suami yang sering senewen karena tidak bisa berkumpul keluarga setiap saat, bahkan saat dia pulang anaknya takut sama papanya sendiri dan banyak hal yang mewarnai di awal-awal pernikahan kami.

Menurut agama yang kuanut, istri harus mengikuti suami, saya paham sekali dengan konsep tersebut tetapi untuk saat itu sulit rasanya membuat keputusan. tepat setelah saya melahirkan ibu didiagnosa kanker, tidak mungkin aku meninggalkan Ibu saat sakit, karena hanya ada Bapak di rumah, adek kuliah di luar kota sedangkan kakak hidup dengan keluarganya di luar kota.

Selama kami menjalani LDR banyak sekali kesalah pahaman karena masalah komunikasi, waktu itu blum ada internet, telpon juga masih mahal. jadi tidak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan suami setiap saat.

Setahun sejak didiagnosa kanker nasofaring, ibu dipanggil yang Maha Kuasa. kami sudah berusaha yang terbaik dalam ikhtiar demi kesembuhan ibu, dari kemoterapi, radiasi, operasi semua sudah dijalani.

semakin berat rasanya meninggalkan Bapak sendiri di rumah karena tidak ada lagi yang menemani, sedangkan suami sudah mulai sibuk dengan bisnisnya sehingga kesempatan untuk pulang sudah mulai jarang. Tahun-tahun berat mulai kami jalani, jangan ditanya lagi berapa kali kami berselisih paham. rasa kangen yang terlalu lama menjadi sebel satu sama lain ketika saatnya bertemu.

Namun, mau tidak mau aku harus mulai mengurus surat mutasi karena suami sudah mulai mendesak agar segera pindah, tapi Bapak bagaimana???
sungguh aku tidak bisa mengambil keputusan, aku tidak tega meninggalkan Bapak sendiri, tapi aku juga tahu tugasku sebagai istri. hanya doa yang bisa kupanjatkan selama ini, berilah jalan yang terbaik.

(to be contiued)





7 Maret 2016

Hutang Satu Bayar Dua

Bismillah

Setiap pelipatgandaan pada saat pembayaran, biasanya diartikan suatu bentuk transaksi riba. Namun judul tulisan ini tidak ada sangkut pautnya dengan riba, tidak ada hubungan sodara ataupun hubungan pernikahan. (Apaan coba) :)
Kali ini saya tidak akan membahas tentang riba. Karena ilmu saya tentang hal tersebut masih cetek dan saya juga merasa belum bisa bersih dari riba (masih ada cicilan KPR, hik...semoga cepat lunas)

Hutang satu bayar dua kali ini berhubungan dengan tulisan. Yup, saya mempunyai hutang satu tulisan di #ODOP pada hari kelima yang seharusnya sudah di postkan pada hari jumat kemarin. Hari ini saya harus membayar dua, satu untuk bayar hutang dan satu lagi setoran tulisa hari ini.

Kemarin ada dua hari libur, kenapa tidak dimanfaatkan???

seperti biasa, jadwal saya sebagai emak-emak rempong padat merayap sodara-sodara persis seperti macetnya jalanan di Jakarta.
Sehingga kesempatan untuk membayar hutang baru bisa saat ini.

Sekarangpun sebenernya dalam rangka dikejar deadline, ada satu materi mengajar untuk besok dan 2 soal UTS yang besok harus diserahkan.

Nahkan....kali ini saya benar-benar dikejar deadline, parahnya kali ini kondisi fisik lagi drop #curhat

Seperti biasa, saya yakin ada kekuatan super yang akan membantuku menyelesaikan tugas-tugas yang dikejar deadline termasuk 2 tulisan untuk #ODOP


Semangat Kakak...eh Emak !!!!
Mencoba menyemangati diri sendiri untuk tidak ketinggalan tugas-tugas dikelas ODOP






3 Maret 2016

KESEMPATAN BERGABUNG DENGAN #ODOP



Pertama kali tahu tentang ODOP dari postingan teman di wall Facebook miliknya. Saat itu  rasanya seneng sekali, dalam hati berkata mungkin ini jawaban Allah (ceilah bahasanya). Gimana tidak seneng, keinginan menjadi penulis adalah keinginan lama yang sudah hampir terkubur oleh keinginan-keinginan yang lain. Terkubur oleh kegiatan-kegiatan sehari hari yang tidak pernah ada habisnya.

Iya, aku ingin jadi penulis. Aku ingin bisa mencoba menularkan segala ilmu yang aku punya lewat tulisan. Meskipun ilmunya juga nggak banyak-banyak amat hehehe….Sudah menjadi sunatullah, bahwa  semakin kita banyak memberi, maka Allah akan memberi kita yang lebih banyak lagi. Aku rasa ini tidak melulu soal uang/materi, ilmu pun juga seperti itu.

Dengan ragu-ragu aku akhirnya mendaftar lewat WA ke Bunda Maya. Deg-degan rasanya pada saat pertama kali mendaftar, takut tidak bisa melakukan tugas sesuai dengan namanya #OneDayOnePost.

Seperti biasanya, kalau aku akan mempunya kegiatan baru hal yang pertama kali kulakukan adalah mengiformasikan hal tersebut ke suami. Kebetulan suami lagi di luar kota, lagi ada project di sana. Kuceritakanlan semua tentang ODOP melalui WA. Karena sertiap kali telpon atau skype pasti kalah dengan anak-anak.

“iya silahkan mi..”
“Tapi jangan semangat diawal-awal saja lho yaa…” katanya.
Hehe, dalam hatiku berkata  He knows me so well….

Itulah aku, semangatnya panas-panas tahi ayam. Pasti akan kelihatan excited di awal-awal. Habis itu mlempem dan akan banyak alasan pembenaran.

Tapi kali ini, mencoba sekuat tenaga untuk menjadikan menulis sebagai kebiasaan. Klo menurut teori  kebanyakan untuk menjadikan perilaku baru menjadi kebiasaan memerlukan latihan atau pembiasaan selama minimal 3 bulan (100 hari).  Nah namun sekarang ini banyak sekali penelitian tentang konsep perubahan perilaku dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Kemarin nemu video presentasi penelitian tentang perubahan perilaku dalam waktu 21 hari.

Nah, sekarang mencoba menerapkan konsep perubahan perilaku ke diri sendiri dalam waktu sesingkat-singkatnya atau paling tidak minimal 21 hari deh. Hehe semoga berhasil.
Sebelum hari H, mencoba menyiapkan segala macam peralatan perang untuk mengikuti #ODOP ini. Koq segitunya sih?

Iya, karena banyak sekali keinginan dikepala pada saat ini, lagi pengen ngelakuin ini, itu dan banyaaak. Hehe

Supaya bisa kepegang semua makanya strategi itu penting. Bayangkan ya, pagi-pagi aktivitas sebagai emak-emak rempong adalah mempersiapkan bekal anak, menyiapkan mereka untuk sekolah. klo yang besar sudah lumayan mandiri. Nah krucil dua ini nih yang perlu banyak strategi untuk membangunkan, kemudian gimana mereka mau sarapan. Blum lagi klo lagi mokong. Huff, akan mengurasi tenaga dan emosi pastinya

Sebelum hari H sudah mulai bikin schedule menulis, kayaknya waktu yang tepat adalah sepertiga malam terakhir. Tepat sebelum subuh dan sesudah sholat tahajud. Klo kemarin-kemarin sholat tahajud mendekati subuh sekarang berarti harus atur jadwal minimal satu jam sebelum subuh sudah harus bangun. Hmm…PR nih J

Untungnya ada kesempatan seminggu untuk pemanasan, mulai bikin blog dan mencoba bikin tulisan. hehe asli bingung saya kalau berhubungan blog, level gaptek saya mungkin sudah tingkat tinggi.. Pernah bikin blog, habis itu nggak tahu gimana cara masuknya….hihihi, aneh kan.  Untungnya di group #ODOP ini banyak temannya, yang masih blum ngerti dengan dunia blog. Jadi nggak usah nanya, sudah ada yang menanyakan…hehehe

Satu, dua hari masih bisa nulis di sepertiga malam terakhir. Tapi sejak hari ke 3 tenyata ada deadline yang harus diselesaikan. Waduhh…gak kepegang deh blognya, untung siangnya ada kesempatan di kantor. Nah kejadian nulis blog diluar schedule kayaknya juga bakal terulang pada hari ke 4 dan ke 5. Ada acara masak-masak untuk syukuran anak mbarep. Jadi waktu sepertiga malam terakhirnya dimanfaatkan untuk membuat kue.

Sekarang hari ke 4, seharian setelah ngajar,  keliling Surabaya untuk membeli bahan-bahan untuk bikin kue besok pagi. Nyaris nggak ada kesempatan buat nulis. Tapi sebelum mata ini terlelap, kusempatkan untuk mengisi blog ini.

Meskipun mungkin bahasanya ajaib, karena mata sudah ngantuk dan lelah. Tetep semangat supaya nggak punya hutang menulis dihari berikutnya.

Karena hidup paling nyaman adalah, hidup tanpa hutang…
Semoga habis ini, kembali ke schedule awal, menulis di sepertiga malam terakhir.

Semangat….

2 Maret 2016

MANGGA UNTUK MENGURANGI RASA MUAL PADA IBU HAMIL YANG HIPEREMESIS



Kehamilan adalah moment yang dinanti-nanti  oleh seorang wanita yang sudah menikah. Namun seringkali calon ibu tidak menyadari kapan dia mulai hamil. Tiba-tiba dia merasakan  perubahan pada tubuhnya, seperti mual dan muntah, badan menjadi lemah dan mengantuk sepanjang hari.  Mual muntah saat hamil dikenal dengan istilah “morning sicknes” biasanya terjadi pada pagi hari. Berdasarkan  penelitian, sekitar 80% ibu hamil mengalami hal ini, mulai dari derajat yang ringan sampai dengan derajat berat. Disebut derajat berat jika ibu hamil mengalami mual muntah yang berlebihan. Kondisi  ini sering disebut sebagai hiperemesis gravidarum. Pada penderita hiperemesis, mual muntah bisa terus berlangsung lebih dari 14 minggu atau bahkan hingga bayi lahir.

Ibu hamil yang mengalami hiperemesis harus memperhatikan asupan makanan, seringkali ibu dengan hiperemesis malas makan karena takut setiap kali makan akan menimbulkan rasa mual. Padahal perlu diketahui bahwa kebutuhan energi pada ibu hamil terjadi peningkatan, jika dibandingkan kebutuhan sebelum hamil. Peningkatan kebutuhannya sekitar 300-500 kkal. Untuk mencegah mual pada ibu hamil yang hiperemesis, disarankan untuk makan dalam porsi yang kecil dan sering. Sehingga diharapkan kebutuhan energinya tetap terpenuhi.
                                    
Ada beberapa bahan makanan yang bisa mencegah mual pada ibu hamil yang hiperemsis yaitu buah-buahan tinggi vitamin C, selain makanan sumber karbohidrat, kacang-kacangan dan jahe.  Mangga merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C  yang cukup tinggi, yaitu sekitar 60 mg per 100 gramnya. Vitamin C yang ada di dalam buah mangga bermanfaat untuk menetralisir rasa mual. Namun perlu diingat sebaiknya pilih buah mangga yang tidak terlalu asam ataupun terlalu matang.

Selain itu buah mangga juga  dapat membantu melancarkan sistem pencernaan melalui kandungan seratnya yang tinggi. Buah mangga juga memiliki kandungan potassium dan kalium yang dapat menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Vitamin C yang terdapat dalam mangga selain menetralisir rasa mual juga sebagai antioksidan yang dapat melindungi ibu dari bahaya radikal bebas yang bisa menyebabkan kanker. Manfaat mangga untuk ibu hamil juga dapat meningkatkan stamina dan energy untuk tetap beraktivitas melalui sukrosa dan karbohidrat yang ada di dalamnya.

Makanan pencegah mual pada ibu hamil
Makanan pemicu mual pada ibu hamil
- Makanan sumber vitamin C. makanan sumber vitamin C seperti  jeruk, mangga, apel, lemon, leci, semangka, jambu air, pir dapat menetralisir rasa mual pada ibu hamil.
Jahe. Mengandung minyak atsiri yang bermanfaat untuk mengatasi rasa mual. Aroma jahe bisa membuat tubuh dan pikiran rileks
- Makanan sumber kabohidrat. Sediakan  Roti, biscuit, crakers di sebelah tempat tidur.  Dapat dikonsumsi  sesaat setelah bangun tidur sebelum beranjak  dari tempat tidur. Hal ini dapat mencegah mual  pada ibu hamil
-    Kacang-kacangan. Almond dan kacang tanah merupakan kacang-kacangan sumber protein. Makanan sumber protein bisa mencegah mual pada ibu hamil dan juga kandungan protein bagus untuk pertumbuhan janin
-          Makanan lemak tinggi.  kandungan lemak jahatnya bisa menimbulkan rasa mual pada ibu hamil
-  Makanan berminyak. Makanan seperti gorengan dengan kandungan minyak tinggi akan meninggalkan sisa minyak di lidah dan usus. Minyak tidak dapat diuraikan oleh usus, hal ini mengakibatkan rasa mual.
-  Makanan pedas.  Bisa memicu meningkatkan kadar asam lambung yang bisa menyebabkan mual pada ibu hamil.
-        Makanan  yang menimbulkan gas. Durian, nangka,kol,sawi hijau dan makanan hasil fermentasi seperti tape merupakan makanan yang menimbulkan gas. Makanan yang bergas membuat perut kembung dan penuh, serta menyebabkan mual.

Berikut contoh resep kudapan modifikasi untuk ibu hamil dengan hyperemesis, diantaranya pie mangga  dan pancake mangga.

  
 1. PIE MANGGA

Bahan Kulit :
200 gram mentega
1 butir telur
300 gr tepung terigu
2 sdm maizena
3 sdm gula halus
2 sdm susu bubuk
½ sdt garam

Bahan isi :
1 buah mangga masak ukuran besar potong kotak-kotak
1 sdm maizena
2 sdm gula pasir
Air secukupnya untuk mengentalkan
Cara membuat :
1.       Kulit : aduk telur, mentega, gula halus dengan sendok kayu atau spatula tambahkan terigu, maizena, susu bubuk yang sudah diayak. Tambahkan garam aduk rata dengan tangan lalu simpan di chiller (suhu dingin) 30 menit
2.       Isi : siapkan wajan, masukkan mangga, gula beri air hingga gula larut lalu masukkan maizena yang diaduk dengan air sedikit. Masak hingga asal mengental lalu dinginkan
3.       Siapkan cetakan pie bongkar pasang bentuk kulit pie lalu tusuk-tusuk dengan garpu dan masukkan isi beri tutup lalu panggang hingga kuning kecoklatan.

Nilai Gizi per Porsi
Energi                   : 277,55 kkal
Protein                  : 3.82 g
Karbohidrat          : 33.53 g
Lemak                  : 14.66 g          
Vit C                    : 18.53 g




  1. PANCAKE MANGGA  (7 PORSI)

Bahan kulit :
100 gram tepung terigu
2 butir telur
250 ml susu cair
50 gr gula pasir
1 sdm margarine leleh

Bahan isi :
100 gram daging mangga masak
250 ml whipped cream


Cara membuat :
1.       Kulit : campur tepung terigu dan gula pasir hingga rata. Tambahkan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk. Terakhir masukkan telur dan margarine leleh sambil terus diaduk
2.       Panaskan wajan anti lengket. Tuang adonan, lalu buat dadar tipis
3.       Isi adonan dadar tadi dengan whiped cream dan daging durian
4.       Tutup adonan dadar dengan cara dilipat seperti dadar gulung
5.       Simpan dalam lemari es hingga dingin
6.       Sajikan dalam keadaan dingin
  

Nilai Gizi per Porsi
Energi                   : 252,21 kkal
Protein                  : 5.89 g
Karbohidrat          : 23,51 g
Lemak                  : 15,26 g          
Vit C                    : 6.86 g