Total Tayangan Halaman

23 Maret 2016

pengalamana paling berkesan, Hari Kepergian Bapak

hmm....bingung nulis tantangan ODOP minggu ini, pengalaman paling berkesan?
saking banyaknya pengalaman hidupku dan aku rasa semua berkesan.

Tapi ada satu pengalaman yang, sangat-sangat berkesan di hati. yang rasa-rasanya seandinya waktu boleh diulang kembali. ingin rasanya memperbaiki kejadian saat itu.

seperti yang pernah kutuliskan, cerita hidupku di kisah-kisah sebelumnya. Detik-detik meninggalnya Bapak, begitu membekas dihatiku.

setiap menit kejadian pada saat itu, bagaikan video yang terekam kuat dalam ingatanku.

Iya...ak tidak menyangka Bapak meninggal secepat itu, Setelah setahun Ibu meninggalkan kami.

Bapak yang selalu hidup sehat,olah raga dan jarang sakit, tiba-tiba roboh disiang itu. saat ngobrol bersama sahabat lamanya, sambil memangku anak sulungku yang sedang lahapnya menikmati hidangan khas Kota kami, soto Kudus.

Kepergian Bapak tidak hanya membekas pada ingatanku, bahkan anakku yang saat itu baru berusia 2 tahun, sangat fasih mengulang-ulang kejadian pada saat Bapak terkena serangan stroke.

Berat menuliskan kembali kejadian saat itu, karena sehari sebelumnya aku mengesankan hal yang kurang enak ke Bapak.
Hubungan jarak jauh dengan suamiku yang sering menimbulkan konflik, sangat mempengaruhi kondisi emosionalku saat itu. sehingga aku kurang memperhatikan pertanyaan dari Bapak saat itu, ketika aku akan berangkat ke Surabaya.

Bapak menanyakan, sampai kapan di Surabaya?
Aku jawab, belum tahu pak, berangkat saja belum?
karena memang saat itu aku lg ada konflik dan tidak tahu butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan.

Aku ingin menutupi segala permasalahan yang kuhadapi saat itu, tapi di depan Bapak yang seolah tahu apa yang kurasakan. ingin rasanya meluapkan segenap perasaan yang kualami saat itu. seperti waktu-waktu sebelumnya, aku sangat dekat dengan Bapak.

semenjak ibu meninggal, nggak tega rasanya berkeluh kesah ke Bapak. karena aku tahu Bapak sedang berduka, tapi aku tidak mampu berbuat untuk membahagiakan Bapak

Hingga hari itu tiba, hari yang tidak pernah terbersit dalam pikiranku.
Bapak meninggalkan kami, maaf kan aku Bapak.....

Maafkan, belum bisa menghibur Bapak disaat Bapak sedih, belum bisa membahagiakan Bapak.
Namun, Bapak selalu tahu apa yang kurasakan, tanpa aku banyak bicara, tanpa aku bercerita.

Betapa menyesalnya aku saat itu, karena ungkapan perasaanku berkata sebaliknya. Aku tidak ingin Bapak tahu betapa campur aduknya perasaanku saat itu.

Tapi dihati kecilku, aku selalu sayang Bapak, Bapak yang tidak pernah marah, Bapak yang selalu sabar, Bapak yang mau jadi sahabatku, mau diajak muter-muter mencari keperluanku dari aku kecil sampai aku dewasa.
Dan akhirnya, bapak yang selalu mengerti aku tanpa aku bicara.

Ketulusan yang telah engaku ajarkan ke aku, semoga aku bisa melakukan ke anak-anakku.
Doaku untuk Bapak dan Ibu (tentunya) semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Dan kelak mengumpulkan kita kembali di jannah-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar