Pertama kali tahu tentang ODOP
dari postingan teman di wall Facebook miliknya. Saat itu rasanya seneng sekali, dalam hati berkata
mungkin ini jawaban Allah (ceilah bahasanya). Gimana tidak seneng, keinginan
menjadi penulis adalah keinginan lama yang sudah hampir terkubur oleh
keinginan-keinginan yang lain. Terkubur oleh kegiatan-kegiatan sehari hari yang
tidak pernah ada habisnya.
Iya, aku ingin jadi penulis. Aku
ingin bisa mencoba menularkan segala ilmu yang aku punya lewat tulisan. Meskipun
ilmunya juga nggak banyak-banyak amat hehehe….Sudah menjadi sunatullah,
bahwa semakin kita banyak memberi, maka
Allah akan memberi kita yang lebih banyak lagi. Aku rasa ini tidak melulu soal
uang/materi, ilmu pun juga seperti itu.
Dengan ragu-ragu aku akhirnya
mendaftar lewat WA ke Bunda Maya. Deg-degan rasanya pada saat pertama kali
mendaftar, takut tidak bisa melakukan tugas sesuai dengan namanya
#OneDayOnePost.
Seperti biasanya, kalau aku akan
mempunya kegiatan baru hal yang pertama kali kulakukan adalah mengiformasikan
hal tersebut ke suami. Kebetulan suami lagi di luar kota, lagi ada project di
sana. Kuceritakanlan semua tentang ODOP melalui WA. Karena sertiap kali telpon
atau skype pasti kalah dengan anak-anak.
“iya silahkan mi..”
“Tapi jangan semangat diawal-awal
saja lho yaa…” katanya.
Hehe, dalam hatiku berkata
He knows me so well….
Itulah aku, semangatnya panas-panas tahi ayam. Pasti akan
kelihatan excited di awal-awal. Habis itu mlempem dan akan banyak alasan pembenaran.
Tapi kali ini, mencoba sekuat tenaga untuk menjadikan
menulis sebagai kebiasaan. Klo menurut teori kebanyakan untuk menjadikan perilaku baru
menjadi kebiasaan memerlukan latihan atau pembiasaan selama minimal 3 bulan
(100 hari). Nah namun sekarang ini
banyak sekali penelitian tentang konsep perubahan perilaku dalam jangka waktu
yang sesingkat-singkatnya. Kemarin nemu video presentasi penelitian tentang
perubahan perilaku dalam waktu 21 hari.
Nah, sekarang mencoba menerapkan konsep perubahan perilaku
ke diri sendiri dalam waktu sesingkat-singkatnya atau paling tidak minimal 21
hari deh. Hehe semoga berhasil.
Sebelum hari H, mencoba menyiapkan segala macam peralatan
perang untuk mengikuti #ODOP ini. Koq segitunya sih?
Iya, karena banyak sekali keinginan dikepala pada saat ini,
lagi pengen ngelakuin ini, itu dan banyaaak. Hehe
Supaya bisa kepegang semua makanya strategi itu penting.
Bayangkan ya, pagi-pagi aktivitas sebagai emak-emak rempong adalah
mempersiapkan bekal anak, menyiapkan mereka untuk sekolah. klo yang besar sudah
lumayan mandiri. Nah krucil dua ini nih yang perlu banyak strategi untuk membangunkan,
kemudian gimana mereka mau sarapan. Blum lagi klo lagi mokong. Huff, akan
mengurasi tenaga dan emosi pastinya
Sebelum hari H sudah mulai bikin schedule menulis, kayaknya
waktu yang tepat adalah sepertiga malam terakhir. Tepat sebelum subuh dan
sesudah sholat tahajud. Klo kemarin-kemarin sholat tahajud mendekati subuh
sekarang berarti harus atur jadwal minimal satu jam sebelum subuh sudah harus
bangun. Hmm…PR nih J
Untungnya ada kesempatan seminggu untuk pemanasan, mulai bikin blog dan mencoba bikin tulisan. hehe asli
bingung saya kalau berhubungan blog, level gaptek saya mungkin sudah tingkat tinggi.. Pernah bikin blog,
habis itu nggak tahu gimana cara masuknya….hihihi, aneh kan. Untungnya di group #ODOP ini banyak temannya,
yang masih blum ngerti dengan dunia blog. Jadi nggak usah nanya, sudah ada yang
menanyakan…hehehe
Satu, dua hari masih bisa nulis di sepertiga malam terakhir.
Tapi sejak hari ke 3 tenyata ada deadline yang harus diselesaikan. Waduhh…gak
kepegang deh blognya, untung siangnya ada kesempatan di kantor. Nah kejadian
nulis blog diluar schedule kayaknya juga bakal terulang pada hari ke 4 dan ke
5. Ada acara masak-masak untuk syukuran anak mbarep. Jadi waktu sepertiga malam
terakhirnya dimanfaatkan untuk membuat kue.
Sekarang hari ke 4, seharian setelah ngajar, keliling Surabaya untuk membeli bahan-bahan
untuk bikin kue besok pagi. Nyaris nggak ada kesempatan buat nulis. Tapi sebelum
mata ini terlelap, kusempatkan untuk mengisi blog ini.
Meskipun mungkin bahasanya ajaib, karena mata sudah ngantuk
dan lelah. Tetep semangat supaya nggak punya hutang menulis dihari berikutnya.
Karena hidup paling nyaman adalah, hidup tanpa hutang…
Semoga habis ini, kembali ke schedule awal, menulis di
sepertiga malam terakhir.
Semangat….
Luar biasa. Semoga sukses ya Mbak. Semangat dan Sehat Selalu..
BalasHapusAmiin, terima kasih Pak.
HapusSemangat mbk...
BalasHapusIya mbak...sama-sama semangat yuuk
Hapus