Bagi ibu-ibu yang bingung saat ingin sekali bisa memberikan ASI ke buah hati sampai usia 2 tahun tiba-tiba dianugerahi buah hati (lagi). Mungkin pengalaman saya bisa memberikan inspirasi atau paling tidak mengurangi kebingungannya, hehe..
Yup, saat keinginan saya begitu kuat untuk bisa memberikan ASI eksklusif pada anak kedua dan menyusui tanpa sufor sampai usia 2 tahun (karena anak pertama gagal disebabkan belum berilmu saat itu), tiba-tiba saya mendapatkan anugrah buah hati yang ketiga tanpa direncanakan.
Terus terang saat itu memang belum KB, karena pengalaman pada anak pertama yang mulai program KB pada saat 1 tahun setelah melahirkan yang tidak masalah alias aman-aman saja. Sehingga pada anak kedua ingin mencoba hal yang sama, hehe...
Namun rupanya Allah percaya kepada kami dengan menitipkan buah hati satu lagi tepat pada usia si kakak yang ke 6 bulan, disaat saya ingin sekali memberikan ASI full ke anak kedua.
ASI eksklusif alhamdulillah lancar, karena produksi ASI saat itu lumayan melimpah, stock banyak bahkan punya anak susuan.
Menginjak usia ke 7 si kakak tiba-tiba saat itu merasa produksi ASI semakin hari semakin berkurang, sempat berpikir apakah karena saat itu pekerjaan lagi banyak sehingga tanpa sadar saya stress dan menghambat produksi ASI.
Seperti biasa saat-saat awal hamil yang tanpa gejala, waktu itu sengaja membeli tes kehamilan karena setelah mencoba relax atau menjauhkan diri dari yang namanya stress tetapi produksi ASI tak kunjung bertambah. Justru setiap hari produksi semakin menurun. Sehingga sayapun curiga kalau saya hamil.
Pagi-pagi sebelum sholat subuh, dicobalah tes kehamilan yang kemarin dibeli dan....hasilnya positif.
"Haaa........"
Suamiku hanya bisa mlongo, "koq bisa???"
Haduuuh pertanyaan macam apa itu, ya bisalah. Di dunia ini mana ada yang nggak mungkin
Ya sudahlah, meskipun kaget dan sedih karena semangat ngASInya waktu itu cukup tinggi, namun tetap saja saya tidak bisa melawan hukum alam. Bahwa hormon kehamilan bertolak belakang dengan hormon laktasi. Semakin hari produksi ASI semakin menurun, namun karena kasihan dengan si kakak yang blum genap setahun tetap saja saya susuin saat saya di rumah.
Namun perlu diingat bagi para ibu-ibu yang mengalami nursing while pregnant, untuk konsultasi ke dokter kandungan. Selama tidak ada masalah dengan kehamilan, seperti tidak ada kontraksi dll, menyusui saat kehamilan masih bisa dilakukan.
Sebenernya kalau produksi ASI saat hamil tidak akan mencukupi kebutuhan si kakak, namun tujuan saya untuk tetap menyusui adalah ketika adiknya lahir si kakak masih tetap mau menyusu.
Untuk memenuhi kebutuhan susu selama produksi ASI menurun saya menggantinya dengan jus buah, yogurt dan makanan-makanan sumber kalsium. Alhamdulillah dengan MPASI rumah dan dengan asupan sumber makanan tinggi kalsium serta memperhatikan grafik pertumbuhan yang normal, si kakak tidak perlu ditambah dengan susu formula.
Saat itupun tiba adiknya lahir dan kakaknya masih mau menyusu, sehingga status saya pun berubah dari nursing while pregnant menjadi tandem nursing.
Masa-masa yang bahagia dan akan menjadi kenangan yang indah bagi kami, karena tidak semua ibu mempunyai dua kesempatan yang Allah berikan kepada saya.
Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah saat ini, karena semua mengandung hikmah dan pelajaran.
Yup, saat keinginan saya begitu kuat untuk bisa memberikan ASI eksklusif pada anak kedua dan menyusui tanpa sufor sampai usia 2 tahun (karena anak pertama gagal disebabkan belum berilmu saat itu), tiba-tiba saya mendapatkan anugrah buah hati yang ketiga tanpa direncanakan.
Terus terang saat itu memang belum KB, karena pengalaman pada anak pertama yang mulai program KB pada saat 1 tahun setelah melahirkan yang tidak masalah alias aman-aman saja. Sehingga pada anak kedua ingin mencoba hal yang sama, hehe...
Namun rupanya Allah percaya kepada kami dengan menitipkan buah hati satu lagi tepat pada usia si kakak yang ke 6 bulan, disaat saya ingin sekali memberikan ASI full ke anak kedua.
ASI eksklusif alhamdulillah lancar, karena produksi ASI saat itu lumayan melimpah, stock banyak bahkan punya anak susuan.
Menginjak usia ke 7 si kakak tiba-tiba saat itu merasa produksi ASI semakin hari semakin berkurang, sempat berpikir apakah karena saat itu pekerjaan lagi banyak sehingga tanpa sadar saya stress dan menghambat produksi ASI.
Seperti biasa saat-saat awal hamil yang tanpa gejala, waktu itu sengaja membeli tes kehamilan karena setelah mencoba relax atau menjauhkan diri dari yang namanya stress tetapi produksi ASI tak kunjung bertambah. Justru setiap hari produksi semakin menurun. Sehingga sayapun curiga kalau saya hamil.
Pagi-pagi sebelum sholat subuh, dicobalah tes kehamilan yang kemarin dibeli dan....hasilnya positif.
"Haaa........"
Suamiku hanya bisa mlongo, "koq bisa???"
Haduuuh pertanyaan macam apa itu, ya bisalah. Di dunia ini mana ada yang nggak mungkin
Ya sudahlah, meskipun kaget dan sedih karena semangat ngASInya waktu itu cukup tinggi, namun tetap saja saya tidak bisa melawan hukum alam. Bahwa hormon kehamilan bertolak belakang dengan hormon laktasi. Semakin hari produksi ASI semakin menurun, namun karena kasihan dengan si kakak yang blum genap setahun tetap saja saya susuin saat saya di rumah.
Namun perlu diingat bagi para ibu-ibu yang mengalami nursing while pregnant, untuk konsultasi ke dokter kandungan. Selama tidak ada masalah dengan kehamilan, seperti tidak ada kontraksi dll, menyusui saat kehamilan masih bisa dilakukan.
Sebenernya kalau produksi ASI saat hamil tidak akan mencukupi kebutuhan si kakak, namun tujuan saya untuk tetap menyusui adalah ketika adiknya lahir si kakak masih tetap mau menyusu.
Untuk memenuhi kebutuhan susu selama produksi ASI menurun saya menggantinya dengan jus buah, yogurt dan makanan-makanan sumber kalsium. Alhamdulillah dengan MPASI rumah dan dengan asupan sumber makanan tinggi kalsium serta memperhatikan grafik pertumbuhan yang normal, si kakak tidak perlu ditambah dengan susu formula.
Saat itupun tiba adiknya lahir dan kakaknya masih mau menyusu, sehingga status saya pun berubah dari nursing while pregnant menjadi tandem nursing.
Masa-masa yang bahagia dan akan menjadi kenangan yang indah bagi kami, karena tidak semua ibu mempunyai dua kesempatan yang Allah berikan kepada saya.
Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah saat ini, karena semua mengandung hikmah dan pelajaran.
Dulu aku menyusui si kakak ampe 3 tahun, masih sayang ngelepas, selama hamil kedua tetep nyusuin trus adiknya lahirr.. diem2 takut keliatan babakbya, nyusuin lagi terutama saat kendi terlalu penuh dan males meres hehhehe... legaaa bangettt
BalasHapus