Total Tayangan Halaman

23 Maret 2016

Sejenak aku tidak mengenalmu

Dewinta, mempercepat langkah kakinya menelusuri lorong ruangan Rumah Sakit tempatnya bekerja.

Tampak genangan airmata dipelupuk matanya, dengan langkah cepat dan menundukkan wajahnya.dia berharap tidak bertemu dengan teman sejawatnya.

Selama ini dewinta, tekenal sebagai orang yang periang, ceria, ramah bahkan semua teman-teman di Rumah Sakit tempatnya bekerja suka sama dia. Dari perawat, tukang masak sampai cleaning service semua kagum sama Dewinta.

Dokter spesialis anak, yang cantik, muda, kaya dengan keluarga yang bahagia menurut mereka. Bahkan tidak sedikit yang berkeinginan bertukar tempat dengannya, ingin menjadi seperti dia menjalani kehidupan ini dengan bahagia.

Oleh karena itu Dewinta tidak ingin mereka melihat ketika kesedihan sedang dirasakannya.
Biarlah mereka selalu menggap semua tentang aku baik-baik saja.

Tidak tahu kemana dia harus pergi, ke Rumah???
Tidak...Dia tidak ingin anak-anaknya tahu dia sedang bersedih.
Dikota itu, dia merasa sendiri tanpa Saudara dan sahabat. Belum genap satu tahun dia mengikuti suami yang dipindah kerja di ujung utara pulau Sumatra.

Distaternya mobil sedan warna putih, yang selama ini setia menemani kemana dia pergi, hanya mobil sedan putih itu saja yang tahu bagiaman dia menghabikan hari-harinya dengan penuh derai airmata

Iya, suaminya tiba-tiba berubah....
Kadang tiba-tiba menghilang tanpa ada kabar, handphone dihubungi tidak aktif, dan selalu masalah kantor yang dijadikan alasan kesibukannya akhir-akhir ini.

Minggu ini, nyaris seminggu tanpa ada kabar berita dari suaminya. Dewinta mencoba menelpon kantor suaminya tidak ada yang tahu kemana dia pergi, karena suaminya sedang mengajukan cuti satu minggu tanpa sepengetahuan dewinta. Yang dia tahu justru suaminya ada urusan keluar kota karena urusan kantor

Betapa remuk hatinya, melihat kenyataan ada sesuatu yang disembunyikan suaminya.
Masih dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan, ingin rasanya menemukan sosok laki-laki yang sudah hampir sepuluh tahun mejadi suaminya.

Dan hari ini, Dewinta hampir tidak mengenal sosok laki-laki tersebut, apa yang ada dalam pikirannya dan dimana dia sekarang?

Dengan hati yang berkecamuk, Dewinta mencoba menelpon salah satu sahabat kuliahnya dulu di Kedokteran. Sepintas nama Lita menjadi prioritas orang yang akan dihubunginya.

Tapi lidahnya kelu, apa yang akan dibicarakannya nanti ketika menelpon lita. Apa dia mau meneritakan kehilangan suaminya atau dia membuka tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan Rio belakangan ini???

Hanya tangis yang keluar dari kerongkonganya saat itu, dia tidak sanggup menceritakan semua hal tenang suaminya. karena baru kali ini dia tidak mengenal sosoknya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar