Total Tayangan Halaman

1 April 2016

Sawanen

Bagi orang yang tumbuh dan tinggal di lingkungan Jawa pasti pernah mendengar istlah Sawan/ Sawanen.

Sawanen merupakan penyakit yang tidak masuk akal penyebab maupun cara pengobatannya. Biasanya ditandai dengan panas yang turun naik dan ujung-ujung kaki dn tangan dingin. Kejadian sawanen biasanya dikaitkan dengan suatu kejadian yang terjadi sebelum si anak sakit.

Saya yang tinggal dan dilahirkan di sebuah Kota Kecil di wilayah Jawa Tengah, sangat akrab dengan istilah ini.

Mbah (nenek) saya, orang Jawa tulen yang masih memegang prinsip-prinsip kejawen. Itu dulu saat saya masih SD. Alhamdulillah semakin tua usianya beliau lambat laun meninggalkan nilai-nilai kejawen dan mulai menganut Islam yang Khaffah.

Saya ingat betul, saat itu bulan Dzulhijah bertepatan dengan hari Raya Idul Adha. Keluarga besarku seperti tahun-tahun sebelumnya melakukan pemotongan hewan kurban sendiri.

Saya kecil sangat takut liat darah, (sampe besar ding) hehehe...

Dengan perasaan takut saya melihat proses pemotongan hewan kurban yang dilakukan tepat disamping rumahku.

Malamnya, saya panas tinggi sekali. Karena mempunyai riwayat kejang demam. Seisi rumah panik jika saya sudah mulai panas tinggi.

Saat itu juga saya dibawa ke dokter langganan keluarga. Untunglah panas tinggi sudah mulai turun, namun saya masih kelihatan pucat dan badan panas dingin.

Kemudian Mbah yang tinggal disebelah rumahku datang sambil membawa ramuan yang dioleskan ke tubuh.
Kata Mbah saya sawanen kambing. Karena muka pucat seperti kambing habis disembelih.

Kemudian mbah mengoleskan ramuan yang telah dibuatnya yang terdiri dari tanah dan bulu kambing yang tersisa di tempat bekas pemotongan, dicampur dengan minyak. Ramuan tadi dioleskan ke seluruh tubuh dari ujung kaki sampai leher.

Saat itu saya tidak mampu menolak, meskipun jijik.

Entahlah karena sugesti atau apa, yang pasti paginya saya sembuh.

Kejadian itu saya alami sudah agak besar sekitar kelas 6 SD. sehingga saya ingat detail kejadian tersebut.

Wallahua'lam....


Kemudian....

Pada saat saya kuliah nan jauh dari rumah, saya pernah mengalami penyakit yang aneh. Badan setiap malam panas lebih dari seminggu, kemudian setiap sore lemas dan ujung-ujung kaki dan tangan dingin semua.

Serangkain tes darah sudah saya lakukan, mulai dari tes SGOT/SGPT untuk melihat kemungkinan terkena hepatitis, tes widal untuk melihat kemungkinan terkena penyakit typus (thypoid) dan cek darah lengkap dan urin sudah saya lakukan. Bahkan serangkain tes tadi sampai saya lakukan dua kali.

Namun badan masih tidak fit sepanjang hari. Kemudian tiba-tiba saya teringat kejadian saat saya SD, yaitu sawanen.

Namun saya mencoba untuk memahami istilah sawanen dari sudut pandang yang berbeda.

Waktu itu, saya memang habis mengalami kejadian yang mengejutkan. Salah satu teman kost meninggal karena kecelakaan. Dan beberapa hari sebelum meninggal dia tidur dengan saya. Sepertinya hal ini yang membuat saya kaget mendengar berita itu.

Meskipun malamnya saya dan teman-teman kost langsung takziah ke rumah duka di mojokerto, dan jenazah sudah dikuburkan. Namun ternyata di alam bawah sadar saya kaget luar biasa, sehingga menimbulkan dampak  psikologis antara kaget dan takut entahlah.

Pada akhirnya setelah ke luar masuk praktek dokter dan tidak ditemukan penyebab penyakit yang saya alami. Saya akhirnya menemukan dokter yang "lumayan" pinter.

Ternyata saya didiagnosa gastritis (orang awam bilang sakit maag). Meskipun tidak ada keluhan sakit perut maupun lambung. Namun dilihat gejalanya mengarah ke penyakit gastritis. Dan sebagian besar sakit gastritis adalah sakitnya orang stress.
Dialam bawah sadar saya ternyata stress. memang saya akui saya takut jika saya mengalami kematian seperti teman saya diusia yang masih muda.

Belum banyak bekal yang saya punya, membuat ada rasa takut secara psikologis dan akhirnya menyerang fisik atau kesehatan saya.

Alhamdulillah setelah diberi obat untuk gastritis, saya mulai fit lagi.

Kalau orang jawa bilang saya sawanen orang mati, hihihihi...mungkin klo Mbah saya waktu itu masih hidup saya akan diolesin tanah kuburan hehehe....


Untung anak-anak saya tinggal di kota besar, klo mungkin tinggal di tanah kelahiranku. sesekali pasti ada yang menyarankan untuk diobati obat sawan ketika anak sakit nggak sembuh-sembuh. hehehe....

Adakah pembaca yang masih mendengar di era sekarang diagnosa sawan/sawanen?






2 komentar:

  1. Iya mb. Saya ingatnya sawanen ITU seringnya dihubungkan dengan orang meninggal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya mba...padahal kalo mau dicari sumbernya secara medis bisa lhoo...

      Hapus