Total Tayangan Halaman

1 Maret 2016

Tangan Tuhan Telah Bekerja (Part 2)

Bismillah

Setelah pengumuman penerimaan CPNS, aku segera mengurus kepindahan ke Kudus. dari tempat kerja sebelumnya aku diberi waktu lima belas hari untuk menyelesaikan tugas-tugasku.

Dan hari itupun tiba, saatnya aku pindah domisili ke Kudus, meninggalkan Kota Surabaya yang sudah 5 tahun menjadi rumah keduaku. Banyak kenangan di sana, di Kota itulah aku belajar untuk hidup seorang diri jauh dari orang tua dan belajar bagaimana mempertahankan hidup di kota besar. Di Kota inilah aku bertemu dengan sahabat-sahabat yang kompak luar biasa, dengan berbagai latar belakang keluarga yang berbeda-beda, namun kita mempunyai misi yang sama. Kita sama-sama menginginkan masa-masa perkuliahan sebagai masa untuk menggali ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Dari mulai aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sampai kita berlima sama-sama ikut sebuah LSM yang bergerak di bidang perlindungan anak. 

Salah satu sahabtku, yang saat itu satu kantor denganku tampak sedih ketika hari perpisahanku tiba. Entah sedih karena akan berpisah dengan sahabatnya yang manis ini (hehe) atau sedih karena tidak ketrima seleksi Dosen di salah satu PTN di Jawa Timur.
Entahlah, perasaanku saat itupun nano-nano kalo boleh dibilang.
Seneng iya, karena bisa kembali ke Kotaku tercinta dan berkumpul dengan orang tua. sedih juga iya, karena aku harus melepas mimpi untuk bekerja di sektor swasta dan satu lagi berpisah dengan calon suami yang sebentar lagi kami akan menikah.

Gambaran-gambaran akan memulai hidup baru dengan sang pujaan hatipun, tampak samar sekarang. Bagaimana tidak, hidup berjauhan dengannya setelah menikah tidak ada dalam bayangku sebelumnya.

Hanya satu yang ada didalam pikiranku waktu itu, aku masih tanggungjawab orangtuaku. Dan aku ingin sekali membahagiakan orantua dengan mengikuti pilihan mereka.

Tanggal 1 maret 2005, aku memulai aktifitas sebagai CPNS di Dinas Kesehatan, minggu-minggu pertama masih masa orientasi dan akupun rasanya pengen keluar saja waku itu.
Namun orangtua menyakinkanku untuk menjani dulu. Jangan dibayangkan bagaimana perasaanku saat itu, hehe....

Akirnya aku bisa melewati hari-hari masa orientasi, karena di rumah juga mulai sibuk persiapan pernikahanku. Mempersiapkan pernikahan seorang diri, calon suami di luar kota dan tidak ada sahabat-sahabatku yang sudah 5 tahun selalu menemani hari-hari. Aaah aku kangen mereka. 

Sebulan setelah bekerja di Kudus, hari pernikahanku pun tiba. semua sahabatku datang saat itu, senang sekali rasanya bahkan teman-teman kost yang kompak dan lucu-lucu juga menyempatkan datang ke rumahku.  hanya doa yang bisa kulakukan dalam menjalani pernikahan ini. karena Long distance relationship (LDR) tidak terbayangkan sebelumnya dalam benakku.

(to be continued)....  :)


4 komentar: