Total Tayangan Halaman

25 Februari 2016

mulai belajar menulis

Aku dari dulu mempunyai keinginan menjadi penulis, keinginan itu muncul mulai jaman aku SD. Namun hidup di  sebuah daerah pedesaan yang minim fasilitas, dengan referensi bacaan yang terbatas, membuat keinginanku kandas. Saat itu hanya koran yang sesekali bapak beli dan majalah intisari yang beliau beli jaman masih bujang. kisah-kisah di dalam majalah yang seringkali ditampilkan, membuat aku tertarik untuk menulis cerita
dan cita-cita pada waktu itu hanya angan-angan saja yang tidak pernah terealisasi.
iya, karena aku tinggal di desa, aku tidak tahu mulai dari mana untuk membuat sebuah tuisan dan bisa diterbitkan.
mungkin saat itu teman-teman seusiaku yang tinggal dikota, sudah mulai ada yang mengirimkan cerpen atau malah ada yang sudah membuat buku.

ketika SMA aku sekolah di Ibukota Kabupaten, jarak sekolah dari rumah sekitar 15 km, membutuhkan waktu 1jam perjalanan untuk tiba disekolah dengan menggunakan angkutan umum yang harus naik turun 3 kali untuk sampai di sekolah.
ketika pulang sekolah sudah sore dan aktifitas selanjutnya adalah belajar dan mengerjakan PR. waktu serasa habis pada hari masuk sekolah. hiburanku pada akhir minggu adalah meminjam novel-novel dari perpustakaan sekolah. saat itu aku sangat suka minjam novel-novel detektif. bisa betah berjam-jam tidak keluar kamar karena penasaran dengan akhir cerita. hehe
saat itu angan-angan jadi penulis sudah tidak pernah terbersit lagi dalam pikiran hingga saat aku kuliah.

entahlah, mungkin saat itu sudah putus asa, ingin menulis tapi bingung bagaimana memulainya.

dan, sekarang keinginan menulis muncul lagi, kali ini alasan tidak segera memulai menulis adalah tidak ada waktu, maklum sekarang jadi emak-emak rempong tiga anak yang dua masih balita dan bekerja fulltime. (haduuuh alasan lagi kan?)

tapi sekarang virus cita-cita menjadi penulis sedang ditularkan ke anak yang paling besar. namanya dea, sekarang kelas IV SD. pada saat dia naik kelas 3, ada keinginan mengikutkan dea ke kelas-kelas menulis anak. alhamdulillah ternyata ada di surabaya, sekarang dia sudah satu tahun ikut kelas menulis anak. dan sebentar lagi akan ada acara peluncuran buku.

Lha...emaknya, kapan nech mulai menulis? untung dipertemukan dengan group #onedayonepost #ODOP semoga menjadi penyemangat untuk belajar menulis.

padahal aslinya minder, yang lainnya sudah tingkat tinggi ilmunya.
semoga tidak ada kata terlambat untuk belajar... :)


1 komentar: